Desember 24, 2013

Mother's Day

Hari ini, rumah kedatangan seorang tamu-yg-tidak-boleh-disebut-namanya. Seketika semua wajah jadi manyun. Tak terkecuali mama.

Sekitar jam 11, Sinta beli majalah tidur eh maksudnya b*b*, daan menemukan sebuah bonus dan kita just like WAAA, AYO BIKIN! BIKIN!

Setelah melakukan proses panjang yg melelahkan dan membuat kuku kotor, akhirnya.... JENG JENG JENG *drumroll*


Fyi, dalam proses ini kita (aku & Sinta) tidak melibatkan Adam, khawatir terjadi hal-hal yg tidak diinginkan. Dia sedang di depan layar komputer saat kita membuat ini. Sosweet bgt kaaannn liat pictnya dong liaaatt!


Abis itu kita sholat dzuhur dulu trus makan, trus kita manggil Adam ke kamar, mau membicarakan sesuatu yang--ehm sangat penting

Aku: "Dam, nanti kita hshshshavdasaajzjajsakahso, ya?"
Adam: "Ngga ah"

Bret.

Itu suara kentut Adam kartu ucapan yg bentuknya kotak, agak robek dan grenyek sedikit. Sontak itu 2 anak tuyul ketawa geli, kadang aku suka bingung hal yg galucu tuh malah bikin dia berdua ketawa sampe batuk. Sedangkan hal yg menurutku lucu sampe aku siap-siap kalo mereka bakalan ketawa, malah hening



 ....tadi sampe mana ya?


 Oiya, trus kita mengedap-endap cielah dan kita menemukan mama yg sedang nyapu
Aku: "Mah.... *nunjukin yg kotak* :D"
Adam & Sinta: "Hehehee *nunjukin yg persegi panjang* :DD"

 Mama ga ngomong apa-apaa HAHAHAHA cuma senyam senyum but no problem mungkin karena kita super telat baru ngucapin 2 hari kemudian... Tapi hari Ibu itu menurutku setiap hariii gacuma 22 Desember ajaa! ;)


Happy mother's day for all amazing mother in the world! :)

Desember 23, 2013

Dialog interaktif

Ada banyak cara Tuhan menghadirkan cinta
Mungkin engkau adalah salah satunya
Namun engkau datang disaat yang tidak tepat......

Bapak  : Urat kau datang!! Beneran deh
Mamah : Aneh bapak mah kupingnya
Bapak   : Beneran deh bapak serius ini urat kau datang!!!
Mamah  : Iya aja deh daripada benjol. Sekarep koe lah
Bapak    : Tapi beneran Mila aja pernah denger kan Mil?
Aku        : Iya sekali doang trus abis itu ngga lagi
Mamah   : Ah itumah karena dipaksa kalo liriknya urat kau datang jadinya kayaknya kedengerannya oiya urat kau datang!
Bapak    : Emang kata mamah sama Mila, yg bener apa?
Aku        : Namun engkau datang.. Gitu pak
Mamah   : Sekarang gini deh, kalo itu beneran urat kau datang, apa iya nyambung sama lagunya?
Bapak     : Mungkin maksudnya teh 'usah kau datang' baru nyambung, tapi kalo namun engkau datang mah jauh banget
Mamah    : Coba tanya orang-orang, kalo bapak sendiri ya emang salah kuping bapak. Udah dicari juga liriknya di Google.
*lagu diputer lagi*
Bapak      : Tuhkan beneran urat kau datang!
Mamah     : Weslah.

((Selama dialog interaktif diatas, aku gaberenti ketawa sambil geleng-geleng kepala, sorry not sorry kak Fathin! :D))

Desember 22, 2013

Malam Ini...

Malam ini, dingin ya.
Mungkin karena hangatnya candamu telah pergi, lepas landas dari kehidupanku


Malam ini, sepi ya.
Mungkin karena suaramu menghilang, berhenti menggema hingga lorong lorong telingaku terasa kosong


Malam ini, bodoh ya.
Mungkin karena aku sedang tenggelam dalam rasa, namun menolak untuk menyelamatkan diri


Malam ini, kasihan ya.
Kasihan.. Karena aku hanya bisa memikirkanmu tanpa jeda, berharap bisa berhenti, namun hilang kendali, remku mati.


Malam ini, aneh ya.
Mungkin karena yang biasanya ada, sudah tak ada


Malam ini aku ingin berucap Terima kasih, terima kasih telah menjadi inspirasi dari setiap tulisanku. Terima kasih telah membuat aku kuat dan dewasa. Terima kasih telah melengkapiku, dengan keberadaanmu. Dulu...


Maaf, maaf bila aku bising dan membuatmu penat. Maaf, maaf bila aku penuh keburukkan, dan membuatmu sesak. Maaf, maaf bila aku terlalu manja, dan membuatmu bosan.Maafkan aku, malamku, tulisanku, dan suaraku ini. Karena kami hanya sama-sama merindukanmu.

Tapi,

Malam ini

beneran dingin. *tarik selimut*
wakakakaka
cheers :D

Source: https://soundcloud.com/eyno/malam-ini-dingin-ya

Desember 21, 2013

Poem in the night

- Adapted from theladybug.tumblr.com dengan perubahan seperlunya -

Rindu padamu itu
sesak
sakit
pahit
Seperti pesan yang kuterbangkan
bersama merpati
tak berbalas
Seperti dering ponselmu
di tengah malam
terhiraukan
Seperti tangis
yang tertahan
tak terdengar
Rindu padamu itu
seperti ini.
-
Aku benci kamu
dengan penuh cinta.
Aku benci betapa
tidak mengetahui keberadaanmu
siapa yang bersamamu
dan apa yang membuatmu sibuk
membuatku resah
gelisah
gerah
kursi yang kududuki, tak lagi nyaman
dan kue pencuci mulut
terasa hambar.
Aku benci betapa
merindukanmu
membuatku melankolis
hari-hari hujan menjadi teman
dan lagu-lagu klise pengundang tangis
jadi hymne wajibku
pengantar tidur. 
Aku benci betapa
merindukanmu
membuatku berpikir hal-hal terburuk
takut esok hari
tak melihatmu lagi
dan setiap nama
guratkan ancaman
cemburu menjadi kawan
tidak pernah menyenangkan
Kenapa?
Aku benci betapa
tiap terdengar suaramu
gagah, segar, dan menenangkan
buatku senang, dan kontan berbalik badan
namun yang menyapa hanya udara
tertawa melihatku kecewa
senyata apapun kehadiranmu terasa
kau tak pernah di sana.
Aku benci betapa
kamu tidak ada di sini
melainkan di sana
bukan di mana aku ada
bukan di mana kursi kosong
menjadi kawan makan siang
dan cangkir ekstra
yang ke dalamnya, kutuang juga
teh yang selalu kau hirup
aku hiraukan bisikan lirih mereka
"Apa dia gila?"
Mereka tak pernah tahu
atau tak pernah peka
betapa aku benci
benci merindukanmu
sepenuh cinta.