Desember 21, 2013

Poem in the night

- Adapted from theladybug.tumblr.com dengan perubahan seperlunya -

Rindu padamu itu
sesak
sakit
pahit
Seperti pesan yang kuterbangkan
bersama merpati
tak berbalas
Seperti dering ponselmu
di tengah malam
terhiraukan
Seperti tangis
yang tertahan
tak terdengar
Rindu padamu itu
seperti ini.
-
Aku benci kamu
dengan penuh cinta.
Aku benci betapa
tidak mengetahui keberadaanmu
siapa yang bersamamu
dan apa yang membuatmu sibuk
membuatku resah
gelisah
gerah
kursi yang kududuki, tak lagi nyaman
dan kue pencuci mulut
terasa hambar.
Aku benci betapa
merindukanmu
membuatku melankolis
hari-hari hujan menjadi teman
dan lagu-lagu klise pengundang tangis
jadi hymne wajibku
pengantar tidur. 
Aku benci betapa
merindukanmu
membuatku berpikir hal-hal terburuk
takut esok hari
tak melihatmu lagi
dan setiap nama
guratkan ancaman
cemburu menjadi kawan
tidak pernah menyenangkan
Kenapa?
Aku benci betapa
tiap terdengar suaramu
gagah, segar, dan menenangkan
buatku senang, dan kontan berbalik badan
namun yang menyapa hanya udara
tertawa melihatku kecewa
senyata apapun kehadiranmu terasa
kau tak pernah di sana.
Aku benci betapa
kamu tidak ada di sini
melainkan di sana
bukan di mana aku ada
bukan di mana kursi kosong
menjadi kawan makan siang
dan cangkir ekstra
yang ke dalamnya, kutuang juga
teh yang selalu kau hirup
aku hiraukan bisikan lirih mereka
"Apa dia gila?"
Mereka tak pernah tahu
atau tak pernah peka
betapa aku benci
benci merindukanmu
sepenuh cinta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar